Saat anda memilih untuk membeli kamera DSLR anda akan mendapatkan beberapa fitur otomatis yang perlu anda ketahui setiap fungsinya sebelum anda mencoba mengembangkan diri dengan mode lanjutan (Manual Mode). Hal ini berguna ketika anda baru memulai atau memerlukan pilihan pengaturan cepat agar tidak kehilangan moment dan juga bisa sebagai perbandingan hasil yang nantinya bisa anda lakukan dengan pengaturan Manual Mode.
Beberapa fitur otomatis yang umumnya terdapat di Kamera DSLR merek apapun yang akan coba saya jelaskan diantaranya adalah :
Auto Mode
|
1/640 - f/5.6 - 100 - Flash: Off |
Pada Auto Mode (Mode Otomatis) kamera akan menentukan sendiri Exposure yang digunakan sesuai kondisi yang diterma sensor melalui light meter (metering) kamera secara otomatis. Kamera akan menentukan Exposure (ISO, Apertur, Shutter Speed) untuk hasil terbaik menurut kamera dan bukan sesuai keinginan sang fotografer atau anda sebagai pemegang kamera tersebut. Untuk fotografer lanjutan dan profesional mode ini jarang digunakan kecuali ia hanya memiliki waktu yang singkat untuk menentukan Exposure yang tepat untuk menghasilkan gambar yang di dapat.
Portrait Mode
|
1/200 - f/4 - 200 - Flash: On |
Pada mode ini kamera akan berfikir dan menentukan objek yang berada paling dekat dengan kamera, menentukan kedalaman terbaik menjaga subjek manusia tetap fokus tetapi latar belakang kabur (blur). Jika kamera menganggap kondisi cahaya terhadap objek gelap, flash akan secara otomatis muncul. Flash juga kadang muncul walau dalam kondisi cerah, saat matahari berada dibelakang objek dan menimbulkan bayangan keras (gelap). Mode portrait juga umumnya merupakan mode otomatis terbaik untuk memotret objek / subjek manusia.
Macro Mode
|
1/200 - f/3.2 - 100 - Flash: On |
Mode Makro sangat berguna untuk mengambil foto dengan ukuran kecil. Tapi ingat bahwa mode makro tidak akan memberikan hasil terbaik jika anda tidak menggunakan lensa khusus Macro, untuk ini Anda akan memerlukan lensa makro. Mode makro terbaik akan bekerja dalam kondisi terang dan akan memilih kedalaman sempit untuk fokus terhadap subjek. Oleh karena itu, jika cahaya rendah, tripod sangat di rekomendasikan. Anda juga harus berhati-hati memilih titik fokus subjek dikarenakan sempitnya ruang fokus pada mode ini.
Landscape Mode
|
1/100 - f/16 - 100 - Flash: Off |
Pada mode Landscape, kamera akan menggunakan Apperture kecil ( f / Number Besar ) untuk menciptakan kedalaman fokus yang luas baik latar belakang (background) maupun objek yang ada di depan. Landscape mode sangat baik jika digunakan pada lensa lebar / Wide Lens.
Sports Mode
|
1/750 - f/9.5 - 200 - Flash: Off |
Karena olahraga adalah kegiatan cepat, Mode akan memberikan kecepatan rana tinggi setidaknya 1/500 - 1/1000 detik. Dengan kecepatan rana tinggi ini sangat berguna untuk membekukan gerakan, dan itu berarti flash biasanya tidak diperlukan - mode ini dapat memberikan hasil terbaik saat cerah. Mode olahraga dapat bekerja dengan baik untuk mode pemotretan terus menerus (Continuous Shooting), di mana gambar diambil berurutan yang menghasilkan banyak gambar selama tombol rana tidak dilepas saat memotret.
Night Portrait Mode
|
1/5 - f/4 - 320 - Flash: On |
Pada mode ini, kamera akan mencoba untuk menyeimbangkan kegelapan latar belakang dengan kebutuhan cahaya untuk menerangi subjek di latar depan. Aperture akan terbuka cukup lebar untuk memungkinkan cahaya cukup dalam untuk menangkap latar belakang dan menjaga subjek tetap fokus, dan pada saat yang sama flash diperlukan untuk menerangi subejek dan menghindari blur. Kadang-kadang modus potret malam akan muncul lebih dari satu kali, menciptakan eksposur ganda yang tidak biasa terlihat.
Advanced Camera Modes
Pada kebanyakan kamera DSLR, akan terdapat mode lanjutan - M (Manual), AV (Aperture-Priority), TV atau S (Shutter-Priority) dan P (Programmed Auto). Manual memungkinkan fotografer untuk mengubah setiap pengaturan tunggal, Aperture-Priority memungkinkan fotografer untuk menetapkan nilai aperture dan kamera akan secara otomatis mengatur kecepatan rana yang tepat, TV memungkinkan fotografer memilih kecepatan rana pertama (misalnya ketika memotret olahraga) dan kamera secara otomatis mengatur aperture yang tepat. Sedangkan mode P-Program ini mirip dengan mode Auto - pengaturan shutter dan aperture ditentukan oleh kamera, tapi fotografer dapat menyesuaikan penembakan dan fungsi gambar rekaman / batas maksimal Auto Mode nya.
Kesimpulan :
Beberapa orang mungkin akan menganggap amatir saat seorang fotografer masih menggunakan mode Otomatis. Padahal mungkin ada saat-saat ketika kita berada pada waktu yang tidak memungkinkan untuk mengatur kamera secara Manual diakrenakan terburu-buru dan memiliki waktu yang singkat. Dan ingat pula bahwa menggunakan mode Otomatis ini akan mengajarkan Anda tentang fotografi dan pengaturan yang ideal untuk kondisi yang berbeda. Jika ragu, Anda dapat menggunakan mode Otomatis, kemudian barulah disesuaikan secara manual. Pengaturan otomatis yang ada untuk digunakan harusnya dapat dijadikan patokan terbaik untuk menentukan langkan anda dalam menentukan Exposur yang tepat sebagai seorang Fotografer tentunya.
0 komentar:
Post a Comment