Sunday 21 July 2013

Pengukuran Cahaya (Metering Modes)





Salah satu hal yang perlu dipahami bagi para pemula di dunia fotografi namun akan selalu berguna sampai anda menjadi seorang fotografer profesional adalah Mengukur Cahaya (Metering).

Apa sih yang dinamakan metering? Untuk apa kita melakukan metering?

Metering atau pengukuran cahaya berguna sebagai langkah pertama sebelum akhirnya kita menentukan Exposure yang tepat untuk melakukan pemotretan. Pada kamera DSLR biasanya terdapat Light Meter (Pengukur Cahaya) yang terdapat di dalamnya.

Light meter di dalam kamera DSLR akan memberikan informasi gambaran kecerahan dan kekuatan cahaya yang dilihat oleh kamera menampilkan informasi yang didapatnya dan kemudian kita sebagai seorang fotografer menentukan Exposure yang tepat untuk melakukan pemotretan. Sebagai contohnya akan saya jelaskan melalui gambar di bawah ini :

Light Meter Indikator Kamera DSLR
Gambar di atas adalah ilustrasi Light Meter yang umumnya terdapat di Kamera DSLR. Pada kamera DSLR semi-Pro dan Professional biasanya terdapat pada bagian atas kamera yang juga ditampilkan dan terlihat saat kita melihat objek melalui Viewfender. Pada seri DSLR pemula biasanya terdapat pada layar LCD dan juga terdapat pada Viewfender saat melakukan pemotretan.

Jika diperhatikan pada gambar di atas terdapat nilai 0 sebagai angka tengah kemudian -2 dan +2 yang mana hal tersebut berarti Light setiap batasan tersebut menggambarkan tingkat kecerahan cahaya yang dapat ditangkap oleh kamera DSLR anda.

Sebagai contoh lagi saya akan menjelaskan sebagai berikut :
Saat kita hendak melakukan pemotretan di sore hari di luar ruangan dengan kondisi cahaya terang ataupun gelap kita perlu menentukan Exposure yang tepat untuk melakukan pemotretan berdasarkan ukuran yang diterima kamera DSLR anda.

Misalkan saya akan memotret dan menentukan ISO 100, Speed Shutter 1/125 dan Apperture f/8.5 untuk melakukan pemotretan, kemudian saat saya membidikkan kamera terhadap objek Light Meter menunjukkan pada angka di bawah 0 (Nol) artinya kamera akan mendapatkan gambar yang cenderung gelap tidak seperti yang dilihat oleh mata kita yang berarti kita harus mengatur ulang Exposure yang tepat agar gambar yang dihasilkan cerah sesuai kondisi sebenarnya. Kemudian saya merubah setingan dengan ISO 400, Speed 1/125 dan Apperture tetap di angka f/8.5 setelahnya Light Meter baru menunjukkan ukuran kecerahan tepat di Angka 0 (Nol) maka bisa dikatakan bahwa kamera menganggap bahwa cahaya yang diteruma kamera tersebut cukup cerah untuk kemudian kita kunci Exposurenya dan melakukan pengambilan gambar.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengukuran cahaya atau biasa disebut Metering sangat penting bagi kita untuk menentukan Exposure yang tepat saat melakukan pemotretan. Saya contohkan kembali dengan kasus yang masih bergubungan dengan hal di atas.

Jika saya memilih untuk tetap menggunakan ISO 100 karena mengharapkan hasil yang tidak Noise (berbintik) saya mengganti settingan pada yang lainnya misalkan Shutter Speed saya turunkan menjadi 1/25 sehingga sedikit lebih lambat namun akhirnya memberikan waktu lebih banyak untuk kamera menangkap cahaya. Light Meter pun akan memberikan informasi angka yang tepat terhadap apa yang diterimanya atas settingan Exposure yang kita atur sebelumnya.

Kesimpulan kedua bahwa fungsi Metering pada Kamera DSLR membantu kita menentukan Exposure yang tepat sebelum melakukan pengambilan gambar. Namun perlu diketahui bahwa Metering memiliki beberapa jenis Metering (Metering Modes) yang perlu kita ketahui pula diantaranya :

Center Weighted Metering
Dalam mode ini, kamera mengukur cahaya informasi yang berasal dari tengah jendela bidik (juga menyerap data gambar dari sisa frame, tetapi komputer memberikan bahwa cahaya kurang penting). Pengaturan ini menyebabkan kamera untuk fokus pada subjek di tengah frame dan tidak terlalu dipengaruhi oleh latar belakang terlalu gelap atau terang atau sisi frame. Pengaturan ini sangat ideal untuk saat subjek berada di tengah frame, misalnya, potret, kucing tidur Anda, atau lampu rusak Anda setelah kecelakaan.

Spot Metering Mode
Ketika Anda melihat membidik objek melalui viewfender kamera DSLR biasanya ada serangkaian titik fokus didalamnya, jika anda memilih satu titik fokus untuk menentukan patokan Exposur utama sebuah objek, "Spot Metering Mode" bisa menjadi pilihan untuk digunakan dalam pengukuran cahaya. Pengaturan ini sangat ideal untuk digunakan pada objek kecil dalam bingkai atau pencahayaan yang mana objek latar belakang bersaing dengan subjek utama dan jika anda perlu untuk membidik pada apa yang telah dilihat mata Anda. Spot Metering mode layak untuk dijadikan patokan menentukan nilai Exposure berdasarkan ukuran objek yang kecil.

Partial Metering Mode
Partial metering mode hampir sama dengan Spot metering mode dimana pengukuran cahaya ditentukan berdasarkan satu titik pusat namun pada mode ini pengukuran cahaya sedikit diperluas dengan patokan titik pusat di tengah. Pada mode ini sangat ideal digunakan untuk memotret objek yang membelakangi cahaya dan sebagiannya besar objek menutupi background.

Multi Zone Metering Mode
Multi Zone Meterning Mode (juga disebut Matrix, evaluatif metering) adalah pengaturan default generik di mana meteran TTL mengukur cahaya dari semua titik frame yang kemudian kamera akan membuat perkiraan Nilai Exposure yang tepat sebelum anda melakukan eksekusi. Efektivitas dari matriks tersebut memiliki banyak hubungannya dengan komputer internal dan berapa banyak poin matriks yang hadir (misalnya 6-point atau 9-point matriks). Pengaturan dasar ini yang paling sering digunakan dalam situasi pada pencahayaan yang paling seragam / seimbang - seperti landscape - dan tidak ada highlights berlebihan atau bayangan gelap yang bisa "menipu" sensor.

Semoga bermanfaat.

Share Yuk!

0 komentar: